Lapisan-lapisan Model OSI
Model
referensi OSI mengidentifikasi semua proses yang dibutuhkan untuk melakukan
komunikasi dan membaginya ke dalam kelompok secara logika yang disebut dengan
layer. Inilah gambar dari beberapa layer yang termasuk kedalam tujuh layer OSI.
1. Physical Layer
Physical Layer berfungsi dalam pengiriman raw bit ke channel komunikasi.
Masalah desain yang harus diperhatikan disini adalah memastikan bahwa bila satu
sisi mengirim data 1 bit, data tersebut harus diterima oleh sisi lainnya
sebagai 1 bit pula, dan bukan 0 bit. Pertanyaan yang timbul dalam hal ini
adalah : berapa volt yang perlu digunakan untuk menyatakan nilai 1? dan berapa
volt pula yang diperlukan untuk angka 0?. Diperlukan berapa mikrosekon suatu
bit akan habis? Apakah transmisi dapat diproses secara simultan pada kedua
arahnya? Berapa jumlah pin yang dimiliki jaringan dan apa kegunaan
masing-masing pin? Secara umum masalah-masalah desain yang ditemukan di sini
berhubungan secara mekanik, elektrik dan interface prosedural, dan media fisik
yang berada di bawah physical layer.
2. Data Link Layer
Tugas utama data link layer adalah sebagai fasilitas transmisi raw data dan
mentransformasi data tersebut ke saluran yang bebas dari kesalahan transmisi.
Sebelum diteruskan kenetwork layer, data link layer melaksanakan tugas ini
dengan memungkinkan pengirim memecag-mecah data input menjadi sejumlah data
frame (biasanya berjumlah ratusan atau ribuan byte). Kemudian data link layer
mentransmisikan frame tersebut secara berurutan, dan memproses acknowledgement
frame yang dikirim kembali oleh penerima. Karena physical layer menerima dan
mengirim aliran bit tanpa mengindahkan arti atau arsitektur frame, maka
tergantung pada data link layer-lah untuk membuat dan mengenali batas-batas
frame itu. Hal ini bisa dilakukan dengan cara membubuhkan bit khusus ke awal
dan akhir frame. Bila secara insidental pola-pola bit ini bisa ditemui pada
data, maka diperlukan perhatian khusus untuk menyakinkan bahwa pola tersebut tidak
secara salah dianggap sebagai batas-batas frame.
Terjadinya noise pada saluran dapat merusak frame. Dalam hal ini, perangkat
lunak data link layer pada mesin sumber dapat mengirim kembali frame yang rusak
tersebut. Akan tetapi transmisi frame sama secara berulang-ulang bisa
menimbulkan duplikasi frame. Frame duplikat perlu dikirim apabila
acknowledgement frame dari penerima yang dikembalikan ke pengirim telah hilang.
Tergantung pada layer inilah untuk mengatasi masalah-masalah yang disebabkan
rusaknya, hilangnya dan duplikasi frame. Data link layer menyediakan beberapa
kelas layanan bagi network layer. Kelas layanan ini dapat dibedakan dalam hal
kualitas dan harganya.
Masalah-masalah lainnya yang timbul pada data link layer (dan juga sebagian
besar layer-layer di atasnya) adalah mengusahakan kelancaran proses pengiriman
data dari pengirim yang cepat ke penerima yang lambat. Mekanisme pengaturan
lalu-lintas data harus memungkinkan pengirim mengetahui jumlah ruang buffer
yang dimiliki penerima pada suatu saat tertentu. Seringkali pengaturan aliran
dan penanganan error ini dilakukan secara terintegrasi.
Saluran yang dapat mengirim data pada kedua arahnya juga bisa menimbulkan
masalah. Sehingga dengan demikian perlu dijadikan bahan pertimbangan bagi
software data link layer. Masalah yang dapat timbul di sini adalah bahwa
frame-frame acknoeledgement yang mengalir dari A ke B bersaing saling
mendahului dengan aliran dari B ke A. Penyelesaian yang terbaik (piggy backing)
telah bisa digunakan; nanti kita akan membahasnya secara mendalam.
Jaringan broadcast memiliki masalah tambahan pada data link layer. Masalah
tersebut adalah dalam hal mengontrol akses ke saluran yang dipakai bersama.
Untuk mengatasinya dapat digunakan sublayer khusus data link layer, yang
disebut medium access sublayer.
Masalah mengenai data link control akan diuraikan lebih detail lagi pada
bab tiga.
3. Network Layer
Network layer berfungsi untuk pengendalian operasi subnet. Masalah desain
yang penting adalah bagaimana caranya menentukan route pengiriman paket dari
sumber ke tujuannya. Route dapat didasarkan pada table statik yang “dihubungkan
ke” network. Route juga dapat ditentukan pada saat awal percakapan misalnya
session terminal. Terakhir, route dapat juga sangat dinamik, dapat berbeda bagi
setiap paketnya. Oleh karena itu, route pengiriman sebuah paket tergantung
beban jaringan saat itu.
Bila pada saat yang sama dalam sebuah subnet terdapat terlalu banyak paket,
maka ada kemungkinan paket-paket tersebut tiba pada saat yang bersamaan. Hal ini
dapat menyebabkan terjadinya bottleneck. Pengendalian kemacetan seperti itu
juga merupakan tugas network layer.
Karena operator subnet mengharap bayaran yang baik atas tugas pekerjaannya.
seringkali terdapat beberapa fungsi accounting yang dibuat pada network layer.
Untuk membuat informasi tagihan, setidaknya software mesti menghitung jumlah
paket atau karakter atau bit yang dikirimkan oleh setiap pelanggannya.
Accounting menjadi lebih rumit, bilamana sebuah paket melintasi batas negara
yang memiliki tarip yang berbeda.
Perpindahan paket dari satu jaringan ke jaringan lainnya juga dapat
menimbulkan masalah yang tidak sedikit. Cara pengalamatan yang digunakan oleh
sebuah jaringan dapat berbeda dengan cara yang dipakai oleh jaringan lainnya.
Suatu jaringan mungkin tidak dapat menerima paket sama sekali karena ukuran
paket yang terlalu besar. Protokolnyapun bisa berbeda pula, demikian juga
dengan yang lainnya. Network layer telah mendapat tugas untuk mengatasi semua
masalah seperti ini, sehingga memungkinkan jaringan-jaringan yang berbeda untuk
saling terinterkoneksi.
4. Transport Layer
Fungsi dasar transport layer adalah menerima data dari session layer,
memecah data menjadi bagian-bagian yang lebih kecil bila perlu, meneruskan data
ke network layer, dan menjamin bahwa semua potongan data tersebut bisa tiba di
sisi lainnya dengan benar. Selain itu, semua hal tersebut harus dilaksanakan
secara efisien, dan bertujuan dapat melindungi layer-layer bagian atas dari
perubahan teknologi hardware yang tidak dapat dihindari.
Dalam keadaan normal, transport layer membuat koneksi jaringan yang berbeda
bagi setiap koneksi transport yang diperlukan oleh session layer. Bila koneksi
transport memerlukan throughput yang tinggi, maka transport layer dapat membuat
koneksi jaringan yang banyak. Transport layer membagi-bagi pengiriman data ke
sejumlah jaringan untuk meningkatkan throughput. Di lain pihak, bila pembuatan
atau pemeliharaan koneksi jaringan cukup mahal, transport layer dapat
menggabungkan beberapa koneksi transport ke koneksi jaringan yang sama. Hal
tersebut dilakukan untuk membuat penggabungan ini tidak terlihat oleh session
layer.
Transport layer juga menentukan jenis layanan untuk session layer, dan pada
gilirannya jenis layanan bagi para pengguna jaringan. Jenis transport layer
yang paling populer adalah saluran error-free point to point yang meneruskan
pesan atau byte sesuai dengan urutan pengirimannya. Akan tetapi, terdapat pula
jenis layanan transport lainnya. Layanan tersebut adalah transport pesan
terisolasi yang tidak menjamin urutan pengiriman, dan membroadcast pesan-pesan
ke sejumlah tujuan. Jenis layanan ditentukan pada saat koneksi dimulai.
Transport layer merupakan layer end to end sebenarnya, dari sumber ke
tujuan. Dengan kata lain, sebuah program pada mesin sumber membawa percakapan
dengan program yang sama dengan pada mesin yang dituju. Pada layer-layer bawah,
protokol terdapat di antara kedua mesin dan mesin-mesin lain yang berada
didekatnya. Protokol tidak terdapat pada mesin sumber terluar atau mesin tujuan
terluar, yang mungkin dipisahkan oleh sejumlah router. Perbedaan antara layer 1
sampai 3 yang terjalin, dan layer 4 sampai 7 yang end to end. Hal ini dapat
dijelaskan seperti pada gambar 2-1.
Sebagai tambahan bagi penggabungan beberapa aliran pesan ke satu channel,
transport layer harus hati-hati dalam menetapkan dan memutuskan koneksi pada
jaringan. Proses ini memerlukan mekanisma penamaan, sehingga suatu proses pada
sebuah mesin mempunyai cara untuk menerangkan dengan siapa mesin itu ingin bercakap-cakap.
Juga harus ada mekanisme untuk mengatur arus informasi, sehingga arus informasi
dari host yang cepat tidak membanjiri host yang lambat. Mekanisme seperti itu
disebut pengendalian aliran dan memainkan peranan penting pada transport layer
(juga pada layer-layer lainnya). Pengendalian aliran antara host dengan host
berbeda dengan pengendalian aliran router dengan router. Kita akan mengetahui
nanti bahwa prinsip-prinsip yang sama digunakan untuk kedua jenis pengendalian
tersebut.
5. Session Layer
Session layer mengijinkan para pengguna untuk menetapkan session dengan
pengguna lainnya. Sebuah session selain memungkinkan transport data biasa,
seperti yang dilakukan oleh transport layer, juga menyediakan layanan yang
istimewa untuk aplikasi-aplikasi tertentu. Sebuah session digunakan untuk
memungkinkan seseorang pengguna log ke remote timesharing system atau untuk
memindahkan file dari satu mesin kemesin lainnya.
Sebuah layanan session layer adalah untuk melaksanakan pengendalian dialog.
Session dapat memungkinkan lalu lintas bergerak dalam bentuk dua arah pada
suatu saat, atau hanya satu arah saja. Jika pada satu saat lalu lintas hanya
satu arah saja (analog dengan rel kereta api tunggal), session layer membantu
untuk menentukan giliran yang berhak menggunakan saluran pada suatu saat.
Layanan session di atas disebut manajemen token. Untuk sebagian protokol,
adalah penting untuk memastikan bahwa kedua pihak yang bersangkutan tidak
melakukan operasi pada saat yang sama. Untuk mengatur aktivitas ini, session
layer menyediakan token-token yang dapat digilirkan. Hanya pihak yang memegang
token yang diijinkan melakukan operasi kritis.
Layanan session lainnya adalah sinkronisasi. Ambil contoh yang dapat
terjadi ketika mencoba transfer file yang berdurasi 2 jam dari mesin yang satu
ke mesin lainnya dengan kemungkinan mempunyai selang waktu 1 jam antara dua
crash yang dapat terjadi. Setelah masing-masing transfer dibatalkan, seluruh
transfer mungkin perlu diulangi lagi dari awal, dan mungkin saja mengalami kegagalan
lain. Untuk mengurangi kemungkinan terjadinya masalah ini, session layer dapat
menyisipkan tanda tertentu ke aliran data. Karena itu bila terjadi crash, hanya
data yang berada sesudah tanda tersebut yang akan ditransfer ulang.
6. Pressentation Layer
Pressentation layer melakukan fungsi-fungsi tertentu yang diminta untuk
menjamin penemuan sebuah penyelesaian umum bagi masalah tertentu. Pressentation
Layer tidak mengijinkan pengguna untuk menyelesaikan sendiri suatu masalah.
Tidak seperti layer-layer di bawahnya yang hanya melakukan pemindahan bit dari
satu tempat ke tempat lainnya, presentation layer memperhatikan syntax dan
semantik informasi yang dikirimkan.
Satu contoh layanan pressentation adalah encoding data. Kebanyakan pengguna
tidak memindahkan string bit biner yang random. Para pengguna saling bertukar
data sperti nama orang, tanggal, jumlah uang, dan tagihan. Item-item tersebut
dinyatakan dalam bentuk string karakter, bilangan interger, bilangan floating
point, struktur data yang dibentuk dari beberapa item yang lebih sederhana.
Terdapat perbedaan antara satu komputer dengan komputer lainnya dalam memberi
kode untuk menyatakan string karakter (misalnya, ASCII dan Unicode), integer
(misalnya komplemen satu dan komplemen dua), dan sebagainya. Untuk memungkinkan
dua buah komputer yang memiliki presentation yang berbeda untuk dapat
berkomunikasi, struktur data yang akan dipertukarkan dapat dinyatakan dengan
cara abstrak, sesuai dengan encoding standard yang akan digunakan “pada
saluran”. Presentation layer mengatur data-struktur abstrak ini dan
mengkonversi dari representation yang digunakan pada sebuah komputer menjadi
representation standard jaringan, dan sebaliknya.
7. Application Layer
Application layer terdiri dari bermacam-macam protokol. Misalnya terdapat
ratusan jenis terminal yang tidak kompatibel di seluruh dunia. Ambil keadaan
dimana editor layar penuh yang diharapkan bekerja pada jaringan dengan
bermacam-macam terminal, yang masing-masing memiliki layout layar yang
berlainan, mempunyai cara urutan penekanan tombol yang berbeda untuk penyisipan
dan penghapusan teks, memindahkan sensor dan sebagainya.
Suatu cara untuk mengatasi masalah seperti di ata, adalah dengan menentukan
terminal virtual jaringan abstrak, serhingga editor dan program-program lainnya
dapat ditulis agar saling bersesuaian. Untuk menangani setiap jenis terminal,
satu bagian software harus ditulis untuk memetakan fungsi terminal virtual
jaringan ke terminal sebenarnya. Misalnya, saat editor menggerakkan cursor
terminal virtual ke sudut layar kiri, software tersebut harus mengeluarkan
urutan perintah yang sesuai untuk mencapai cursor tersebut. Seluruh software
terminal virtual berada pada application layer.
Fungsi application layer lainnya adalah pemindahan file. Sistem file yang
satu dengan yang lainnya memiliki konvensi penamaan yang berbeda, cara
menyatakan baris-baris teks yang berbeda, dan sebagainya. Perpindahan file dari
sebuah sistem ke sistem lainnya yang berbeda memerlukan penanganan untuk
mengatasi adanya ketidak-kompatibelan ini. Tugas tersebut juga merupakan
pekerjaan appication layer, seperti pada surat elektronik, remote job entry,
directory lookup, dan berbagai fasilitas bertujuan umum dan fasilitas bertujuan
khusus lainnya.
Transmisi Data Pada Model OSI
Proses pengiriman memiliki data yang akan dikirimkan ke proses penerima.
Proses pengirim menyerahkan data ke application layer, yang kemudian
menambahkan aplication header, AH (yang mungkin juga kosong), ke ujung depannya
dan menyerahkan hasilnya ke presentation layer.
Pressentation layer dapat membentuk data ini dalam berbagai cara dan
mungkin saja menambahkan sebuah header di ujung depannya, yang diberikan oleh
session layer. Penting untuk diingat bahwa presentation layer tidak menyadari
tentang bagian data yang mana yang diberi tanda AH oleh application layer yang
merupakan data pengguna yang sebenarnya.
Proses pemberian header ini berulang terus sampai data tersebut mencapai
physical layer, dimana data akan ditransmisikan ke mesin lainnya. Pada mesin
tersebut, semua header tadi dicopoti satu per satu sampai mencapai proses
penerimaan.
Yang menjadi kunci di sini adalah bahwa walaupun transmisi data aktual
berbentuk vertikal seperti pada gambar 1-17, setiap layer diprogram seolah-olah
sebagai transmisi yang bersangkutan berlangsung secara horizontal. Misalnya,
saat transport layer pengiriman mendapatkan pesan dari session layer, maka
transport layer akan membubuhkan header transport layer dan mengirimkannya ke
transport layer penerima.
Physical
layer adalah layer terbawah pada lapisan OSI, layer ini
bertanggung jawab atas pengiriman dan penerimaan bit. Dalam layer inni terdapat
proses signal encoding yaitu proses ketika menerima informasi dari layer
diatasnya, layer ini akan mentranslasikan data tersebut menjadi bentuk sinyal
listrik yang dapat ditransmisikan pada medium fisik.
Physical
layer menetapkan kebutuhan-kebutuhannya secara elektrik,
mekanik, prosedural untuk mengaktifkan, memelihara dan memutuskan jalur
antarsistem secara fisik. Cara termudah untuk mengidentifikasi layer ini adslah
berhubungan dengan entitas fisik dan sesuatu yang terukur. Layer fisik juga
dapat menspesifikasikan topologi fisik dari suatu jaringan (star, bus, ring dan
mesh).
Physical
layer atau layer fisik ini memiliki beberapa karakteristik
diantaranya adalah sebagai berikut.
1.
Karakteristik prosedural
Pengkodean bit untuk transmisi, fullduplex atau halfduplex,
prosedur untuk memulai dan menghentikan transmisi.
2.
Karakteristik fungsional
Menentukan fungsi-fungsi yang ditampilkan oleh sirkuit tunggal dan
antarmuka fiskal diantara sebuah sistem dan media transmisi.
3.
Karakteristik mekanik
Ukuran dan bentuk konektor,
jumlah pin, tipe kabel dan spesifikasi. Contohnya adalah RS232C.
Fungsi dan servis utama yang dilakukan oleh Physical
Layer adalah:
- Pengiriman bit-by-bit atau symbol-by-symbol.
- Menyediakan sebuah standarasisasi interface ke media transimisi fisikal, mencakup:
- Spesifikasi mekanikal dari konektor elektris dan kabel, untuk contoh panjang maksimal kabel.
- Spesifikasi elektris dari level sinyal line transimisi dan impedansi
- Radio interface, termasuk alokasi frekuensi spectrum elektromagnet dan spesifikasi dari kekuatan sinyal, analog bandwidth, dll.
- Spesifikasi dari infrared radiation (IR) melewati fiber optik atau sebuah link komunikasi wireless IR.
- Modulasi
- Line coding
- Sinkronisasi bit dalam synchronous serial communication
- Memulai dan menghentikan signalling dan mengontrol arus dalam asynchronous serial communication
- Circuit switching
- Multiplexing
- Memulai dan menghentikan koneksi circuit switched
- Carrier sense dan collision detection yang digunakan oleh beberapa level 2 multiple access protocols
- Menyaring equalization, training sequence, pulse shaping, dan sinyal processing dari sinyal fisikal lainnya.
- Perbaikan forward error
- Bit-interleaving dan channel coding lainnya.
Protokol dari lapisan fisik adalah
- Telephone network modems- V.92,
- IRDA Physical Layer
- USB Physical Layer
- EIA RS-232, EIA-422, EIA-423
- RS-449, RS-485
- Ethernet physical layer Including 10BASE-T
- 10BASE2, 10BASE5, 100BASE-TX, 100BASE-FX, 100BASE-T, 1000BASE-T, 1000BASE-SX and other varieties
- Berbagai macam standar 802.11Wi-Fi,
- DSL,
- ISDN,
- T1 and other T-carrier links, and E1 and other E-carrier link,
- SONET/SDH,
- GSM Um radio interface physical layer,
- Bluetooth Physical Layer,
- Firewire,
- TransferJet,
- Etherloop,
- ARINC 818 Avionics Digital Video Bus,
- G.hn/G.9960.
Sama
seperti pada layer lainnya yang memiliki fungsinya masing-masing, maka layer
fisik memiliki fungsi sebgai berikut ini.
- Memindahkan bit antar devices
- Sepesifikasinya berupa voltase, wire, speed dan pin pada kabel
- Mengirim bit dan menerima bit
- Berkomunikasi langsung dengan jenis media transmisi
- Representasi bit ini tergantung dari media dan protokol yang digunkan
- Menentukan kebutuhan listrik, mekanis, prosedural dan fungsional, mempertahankan dan menonaktifkan hubungan fisik antarsistem.
Physical
layer juga memiliki tanggung jawab sebagai interconnecting
devices. Perangkat-perangkat yang termasuk kedalam interconnecting
devices dalam layer fisik adalah NIC, Repeater dan HUB.
- NIC (Network Interface Card)
NIC
merupakan komponen jaringan yang menyediakan koneksi antara internal bus dari
komputer dengan media jaringan, NIC memiliki beberapa macam tergantung internal
bus PCI atau ISA yang digunakan dan port koneksi media jaringan (RJ-45
atau BNC). Memiliki tranceiver yang berperan untuk mengirimkan atau
menerima sinyal informasi.
- Repeater
Repeater memiliki fungsi untuk memperkuat sinyal yang
diterima pada suatu port dan me-resend atau repeat pada semua
port yang lain, repeater juga berfungsi sebagai pembesar jangkauan maksimum suatu
segmen jaringan. Repeater biasanya digunakan jika sebagian stasiun jaringan
berada jauh dari stasiun jaringan yang lainnya.
- HUB
HUB
menghubungkan beberapa komputer dalam satu jaringan, HUB disebut juga sebagai concentrator
yang mempunyai peran sebagai titik sentral untuk menghubungkan
perangkat-perangkat pada jaringan. HUB me-resend atau me-repeat suatu
sinyal yang diterima pada satu port ke port yang lainnya.
Selain
ketiga media diatas masih ada banyak lagi media lainnya yang digunakan untuk
mengirimkan data informasi dalam layer fisik diantaranya adalah sebagai
berikut.
- Media Magnetis
Dalam
mengirimkan informasi dari satu komputer ke komputer lainnya media yang paling
umum digunakan adalah dengan menuliskannya ke dalam pita magnetis atau
disket, walupun media ini tidak secanggih dengan menggunakan stelit komunikasi
namun media ini lebih efektif dan jauh lebih murah.
- Twisted Pair
Media
ini adalah media yang paling tua dan sampai sekarang masih dipergunakan untuk
menghubungkan antar perangkat, twisted pair ini terdiri atas dua kawat
tembaga yang terisolasi atau terlapisi, biasanya memiliki ketebalan satu
milimeter. Dua kawat tembaga tersebut dijalin bersama dengan model helikal yang
mirip dengan molekul DNA, model terjalin secara helikal ini digunakan untuk
mengurangi interferensi elektris terhadap pasangan kawat yang berdekatan. Aplikasi
yang menggunakan media ini adalah sistem telepon.
- Kabel Koaksial
Dalam
media transmisi kabel koaksial dibagi menjadi dua buah jenis yang berbeda yaitu
kabel koaksial 50-ohm dan 75-ohm, keduanya memiliki fungsinya masing-masing
kabel koaksial 50-ohm digunakan untuk transmisi digital sedangkan untuk kabel
koaksial 75-ohm digunakan untuk transmisi analog. Kabel ini memiliki struktur
yaitu kawat tembaga yang keras atau kaku sebagai intinya, yang dimana
sekelilingnya dilapisi dengan bahan penyekat. Lapisan tersebut ditutup dengan
konduktor silindris seperti sebuah anyaman dan lapisan terluar ditutup dengan
pelindung plastik yang aman.
- Fiber Optic
Sistem
transmisi memiliki tiga buah komponen yaitu media transmisi, sumber cahaya, dan
detektor. Media transmisi yang digunakan adalah serat kaca yang sangat halus
atau sebuah silika yang tergabung. Untuk sumber cahayanya bisa berupa LED atau
laser diode. Dan untuk detektornya adalah photodiode, yang menggenerasi
pulsa elektrik apabila cahaya menyorotnya.
Itulah
beberapa sedikit penjelasan mngenai physical layer dan beberapa komponen
yang sering digunakan. Dan kesimpulan dari penulisan artikel ini adalah physical
layer merupakan layer paling dasar atau bawah yang terdapat dalam gugusan
layer OSI (Open System Interconnection), dimana secara lebih sederhana
layer fisik ini bertanggung jawab atas pengiriman (transmitter) atau
sebagai penerima (receiver) dari sebuah data bit informasi.
REFERENCES
Arifin, Zaenal, Langkah Mudah Membangun Jaringan
Komputer, Yogyakarta: Penerbit Andi Yogyakarta, 2005.
http://iqbalhabibie.staff.gunadarma.ac.id/Downloads/files/30033/PENGERTIAN+PROTOKOL+OSI+LAYER+DAN+TCPIP.doc
(diakses tanggal 29 Mei 2013 pukul 20:00 WIB)
http://irianto.staff.gunadarma.ac.id/Downloads/files/16422/MODEL+JARINGAN+7+OSI+LAYER.pdf
(diakses tanggal 29 Mei 2013 pukul 20:15 WIB)
http://mujahidin.staff.gunadarma.ac.id/Downloads/files/32778/3_Physical-Layer.pdf
(diakses tanggal 29 Mei 2013 pukul 21:05 WIB)
http://mafiasunda.wordpress.com/2013/01/13/layer-fisik-jaringan/
diakses 24 mei 2013
http://pherinda92.wordpress.com/2010/10/31/layer-fisik/
diakses 24 mei 2013
http://evn011191.blogspot.com/2013/01/physical-layer-pada-osi-layer.html
diakses 24 mei 2013
http://sjanuarsih.blogspot.com/2012/10/lapisan-fisik-physical-layer.html
diakses 24 mei 2013
http://pocing2918.wordpress.com/layer-dalam-jaringan-komputer/
diakses 24 mei 2013
http://tugaaaass.blogspot.com/2012/10/lapisan-fisik-sistem-informasi-akuntasi.html
diakses 24 mei 2013
http://informatics-engineering-uny.blogspot.com/2012/03/physical-layer-lapisan-fisik-dalam.html
(diakses tanggal 30 Mei 2013 pukul 21:45 WIB)
makasih gan infonya,akhirnya dapet informasi yg aku butuh,ditunggu next post nya.visit my site too
BalasHapusST3 Telkom
and follow my social media instagram please :
Jalin Atma