IP atau sering disebut juga dengan TCP/IP adalah
sekelompok protokol yang bertugas untuk mengatur komunika data komputer di
dalam dunia internet. Ribuan bahkan jutaan komputer yang terhubung ke internet
dapat berkomunikasi satu dengan yang lainnya menggunkan protokol ini. Karena IP
memiliki bahasa yang sama maka perbedaan jenis komputer atau software
yang digunkan ini tidak aakan menjadi sebuah masalah dalam berkomunikasi dalam
dunia internet.
IP (Internet Protocol) secara bahasa yang lebih
di sederhanakan adalah sebuah kode pengenal dari sebuah komputer pada jaringan,
IP merupakan komponen utama dan sangat vital dalam internet. Karena tanpa
adanya IP ini seseorang tidak dapat terhubung ke internet, sebuah komputer yang
terhubung ke internet setidaknya harus meiliki satu buah alamat IP dan alamt IP
tersebut tidak boleh ada komputer/sever/perangkat jaringan lainnya yang
meiliki alamat IP yang sama karena dapat berakibat tidak dapatnya user
terkoneksi ke dalam internet.
Sebuah alamat IP terdiri atas sebuah angka biner
32-bit, yang menggambarkan lokasi jaringan hingga komputer dalam jaringan
tersebut yang harus dicapai. Dari sanalah Router memilih jalur yang paling
menguntungkan. Artinya, Internet menentukan sendiri jalan “melalui” banyak
jaringan yang tergabung antara dua tempat, sehingga hampir tak mungkin merusak
media komunikasi ini. Bila misalnya sebuah kabel penghubung rusak oleh
pekerjaan galian tanah, INTERNET mengalihkan pengiriman paket ke jalur lain.
Hal ini disebut Dynamic Rerouting.
Sejarah Perkembangan Internet
Protokol
1969-1989
IMP
(Interface Message Processor) Adalah generasi pertama dari gateway yang saat ini
dikenal sebagai router. Digunakan untuk interkoneksi peserta ke ARPANET (Advanced
Research Project Agency Network) dari akhir 1960-an hingga 1989. Bisa
dikatakan sebagai nenek moyang dari IP address, yang terdokumentasi dengan nama
RFC 1 (request for command). Berkapasitas 5 Bit address. Ada sebuah
varian dari IMP yang disebut TIP yang menghubungkan terminal dan bukan untuk
jaringankcomputer. IMP digunakan di pusat ARPANET sampai akhirnya dihentikan 20
tahun kemudian tepatnya pada tahun 1989.
1977 – 1979
Dalam RFC 791 IP didefinisikan
versi pertama yang digunakan sebagai Internet Protocol. RFC adalah sebuah
memorandum yang diterbitkan oleh Internet Engineering Task Force (IETF)
menjelaskan tentang metode, perilaku, penelitian, atau inovasi berlaku untuk
kerja dari Internet dan system yang terhubung di Internet. Dan ternyata bukan
versi 1 tapi versi 4!!, ini tentu saja mengartikan bahwa pada dasarnya protocol
ini ada versi sebelumnya. Terlepas dari benar-benar ada atau tidaknya, IP
dibuat saat fungsi-fungsinya terbagi dari TCP versi sebelumnya yang
dikombinasikan antara fungsi TCP dan Fungsi IP. TCP berkembang melalui tiga
versi sebelumnya dan terbagi dari TCP dan IP untuk versi keempat. Versi nomor 4
itu diaplikasikan untuk TCP maupun IP untuk konsistensinya. Meskipun dari
namanya mengisyaratkan versi sebelumnya, namun IP versi 4 adalah yang pertama
digunakan secara meluas pada TCP/IP yang modern.
1981 – sekarang
IPv4
Sebuah jenis pengalamatan jaringan yang digunakan dalam protocol jaringan
TCP/IP untuk komunikasi antar node-nya, format alamat dalam Internet dinyatakan
dalam nomor 32-bit (RFC1166) dan dibagi atas 4 kelompok dan setiap kelompoknya
terdiri dari 8-bit atau octet, yang sekarang dinamakan Internet Protocol versi
4 yang masih digunakan sampai hari ini.
Pada IPv4 dapat dibagi menjadi tiga buah kelas yang
tergantung dari besarnya bagian dari host.
1. Kelas A (bagian host
sepanjang 24 bit, terdiri dari 16,7 juta host)
2. Kelas B (bagian host
sepanjang 16 bit, terdiri dari 65534 host)
3. Kelas C (bagian host
sepanjang 8 bit, terdiri dari 254 host)
Alasan pembagian kelas tersebut
adalah untuk memudahkan sistem pengelolaan dan pengaturan alamat-alamat,
memanfaatkan jumlah alamat yang ada secara optimum, memudahkan pengorganisasian
jaringan di seluruh dunia dengan membedakan jaringan tersebut termasuk kategori
besar, menengah atau kecil dan membedakan antara alamat untuk jaringan dan
alamat untuk host / router.
Alamat Internet Protocol versi 4 atau IPv4
terbagi atas tiga buah jenis, yaitu sebagai berikut:
o Unicast Address
Merupakan alamat IPv4 yang
ditentukan untuk sebuah anatarmuka jaringan yang dihubungkan ke sebuah internetwork
IP, alamat unicast digunakan dalam komunikasi point-to-point atau
one-to-one.
o Broadcast
Address
Merupakan alamat IPv4 yang
didesain agar diproses oleh setiap node IP dalam segmen jaringan yang sama.
Alamat broadcast digunakan dalam komunikasi one-to-everyone.
o Multicast
Address
Merupakan alamat IPv4 yang didesain
agar diproses oleh satu atau beberapa node dalam segmen jaringan yang sama atau
berbeda. Alamat multicast digunakan dalam komunikasi one-to-many.
IPv5
Apa yang terjadi dengan IPv5? Jawabannya adalah tidak ada. sengaja dilewati
untuk menghindari kebingungan. Masalah dengan versi 5 berhubungan dengan
protokol TCP / IP eksperimental yang disebut Internet Protocol Streaming, yang
awalnya didefinisikan dalam RFC 1190, Protokol ini bukanlah versi kelanjutan
dari IPv4 melainkan dibuat sebagai pelengkap IP untuk membawa traffic
percakapan suara dan konferensi dengan garansi delay dan bandwidth. Saya tidak
mendapatkan informasi yang pasti untuk tahun awal dikembangkan, namun kalau
mengacu dari RFC1190 itu adalah tahun 1990.
1995 –hingga
saat ini
IPv6
Seiring dengan pertumbuhan Internet yang sangat pesat di seluruh dunia yang
menyebabkan IPv4 dengan format 32-bit tidak bisa lagi menampung kebutuhan
pengalamatan internet setelah jangka 20 tahun kedepan. Dari hasil riset
dan perhitungan pakar IETF menyebutkan dengan hanya 32-bit format address hanya
bisa menampung kurang lebih 4 milliar host di dunia ini. Pada tahun 1992 IETF
selaku komunitas terbuka Internet membuka diskusi untuk mengatasi masalah ini
dengan mencari format IP generasi selanjutnya setelah IPv4, setelah
pembahasan yang panjang, baru pada tahun 1995 ditetapkan melalui RFC2460 IPv6
sebagai IP generasi berikutnya (Next generation yang biasa disebut IPng) yang
dapat menampung sekitar 340 milliar trilliun bahkan lebih host address, bisa
diibaratkan bila semua manusia di dunia ini membutuhkan IP maka IPv6 itu juga belum
akan habis Pengembangan IPv6 ini sudah dilakukan banyak pihak diseluruh dunia
seperti Internet Service Provider, Internet Exchange Point, militer, dan
Universitas.
Di Indonesia sendiri sudah dialokasikan 17 prefix IPv6 untuk berbagai
organisasi, mobile operator, IXP, dan ISP. Berdasarkan statistic dari badan
pengembangan dan penyedia tunnel broker SixXS (www.sixxs.net) hingga saat ini yang aktif
hanya 7 prefix dari 7 ISP (indo.net, Indosatnet serta CBN, pesatNET, dll).
Alamat IP atau IP Address pada awalnya adalah
sederetan bilangan biner sebanyak 32 bit yang dipakai utnuk
mengidentifikasikan host pada jaringan. Prinsip kerja yang dimiliki oleh
IP Addressi ini adalah paket-paket yang membawa data dimuati oleh alamat
IP dari komputer pengirim kepada alamat IP pada komputer yang akan dituju,
kemudian data-data tersebut dikirim ke dalam jaringan. Paket ini kemudian
dikirim dari router ke router dengan berpedoman pada alamat IP
tersebut menuju komputer yang dituju.
IP address yang meiliki jumlah sekitar 4 milyar
dibagi kedalam lima buah kelas IP yaitu kelas A, B, C, D dan E, masing-masing
kelas tersebut miliki spesifikasi yang berbeda-beda seperti yang terlihat pada
tabel berikut ini.
IPv6 memiliki berbagai keunggulan dibandingkan dengan
IPv4, keunggulan-keunggulan tersebut adalah sebagai berikut:
1. Automation Setting
Pada IPv6 ini memliki aplikasi Automation
Setting yang memiliki fungsi untuk mengatur secara otomatis diaman telah disediakan
secara standar dan merupakan default-nya. Pada pengaturan otomatis ini
mempunyai dua cara tergantung dari penggunaan address-nya. Yaitu setting
otomatis stateless dan statefull.
2. Setting Otomatis Stateless
Cara ini tidak perlu menyediakan
server untuk pengelolaan dan pembagian IP address, hanya men-setting
router saja dimana host yang telah tersambung dijaringan dari router
yang ada pad jaringan tersebut memperoleh prefix alamat dari jaringan
tersebut. Kemudian host menambah pattern bit yang diperoleh dari
informasi yang unik terhadap host, lalu membuat IP address
sepanjang 128 bit dan menjadikannya sebagai alamat IP dari host tersebut.
3. Setting Otomatis Statefull
Merupakan keunggulan IPv6 yang
memngelola secara ketat dalam hal range alamat IP yang diberikan pada host
dengan menyediakan server untuk pengelolaan keadaan alamat IP, dimana cara
ini hampir mirip dengan cara DHCP pada IPv4. Pada saat melakukan setting
secara otomatis, informasi yang dibutuhkan antara router, server dan
host adalah ICMP (Internet Control Message Protocol) yang telah
diperluas. Pada ICMP dalam IPv6 ini, termasuk juga IGMP (Internet Group
Management Protocol) yang dipakai pada multicast dalam IPv4.
IPv6 mendukung beberapa jenis
format prefix, yakni sebagai berikut:
·
Alamat Unicast, yang menyediakan komunikasi secara point-to-point,
secara langsung antara dua host dalam sebuah jaringan.
·
Alamat Multicast, yang menyediakan metode untuk mengirimkan
sebuah paket data ke banyak host yang berada dalam group yang
sama. Alamat ini digunakan dalam komunikasi one-to-many.
· Alamat Anycast, yang menyediakan metode penyampaian
paket data kepada anggota terdekat dari sebuah group. Alamat ini digunakan
dalam komunikasi one-to-one-of-many. Alamat ini juga digunakan hanya
sebagai alamat tujuan (destination address) dan diberikan hanya kepada
router, bukan kepada host-host biasa.
Tabel 1.
Pembagian Kelas IP Address
Kelas
|
Set Bit
|
Range kelas
|
Network ID
|
A
|
Bit
pertama : 0
|
0 – 127
|
8
|
B
|
2 bit pertama
: 10
|
128 – 191
|
16
|
C
|
3 bit pertama
: 110
|
192 – 223
|
24
|
D
|
4 bit pertama : 1110
|
224 – 247
|
28
|
· Pengalokasian
IP Address
IP Address terdiri atas dua bagian network
ID dan host ID. Bagian netwrok ID adalah untuk menunjukkaan
nomer dari jaringan dan seangkan bagian host ID untuk
mengidentifikasikan host dalam satu jaringan. Alokasi IP address ini
pada dasarnya adalah proses untuk memilih network ID dan host ID yang
tepat untuk sebuah jaringan internet.
Terdapat beberapa peraturan dasar dalam menentukan netwrok
ID dan host ID yang hendak digunakan, aturan tersebut adalah sebagai
berikut.
· Network ID tidak boleh sama dengan 127. Network ID 127
secara default digunakan sebagai alamat loopback yakni IP address yang
digunakan oleh suatu komputer untuk menunjuk dirinya sendiri.
· Network ID dan host ID tidak boleh sama dengan 255 . Network
ID atau host ID 255 akan diartikan sebagai alamat broadcast. ID ini
merupakan alamat yang mewakili seluruh jaringan.
· Network ID dan host ID tidak boleh sama dengan 0. IP address
dengan host ID 0 diartikan sebagai alamat network. Alamat network
digunakan untuk menunjuk suatu jaringan bukan suatu host.
· Host ID harus unik dalam suatu network. Dalam suatu
network tidak boleh ada dua host yang memiliki host ID yang sama.
IP address secara default
dapat dibagi menjadi tiga, yaitu sebagai berikut:
1. Gateway / Router
Gateway adalah suatu
perangkat komputer yang memiliki minimal dua buah antarmuka jaringan untuk
menghubungkan dua buah jaringan atau lebih. Gateway / Router
bertanggung jawab untuk mengatur lalu lintas paket data antar jaringan, maka di
dalamnya dipasangi oleh sebuah mekanisme pembatasan atau pengamanan paket-paket
data tersebut. Mekanisme tersebut dikenal dengan firewall.
Firewall adalah suatu program yang dijalankan dalam gateway /
router yang bertugas untuk memeriksa setiap paket data yang lewat
kemudian membandingkannya dengan aturan yang diterapkan dan akhirnya memutuskan
apakah paket data tersebut akan diteruskan atau ditolak.
2. DIVERT (Mekanisme
Diversi Paket Kernel)
Socket divert sebenarnya
sama saja dengan socket IP biasa, kecuali bahwa socket divert bisa di
bind ke port divert khusus lewat bind system call. IP address dalam bind
tidak diperhatikan, hanya nomor port-nya yang diperhatikan. Sebuah socket
divert yang dibind ke port divert akan menerima semua paket yang didiversikan
pada port tersebut oleh mekanisme di kernel yang dijalankan oleh implementasi
filtering. Mekanisme ini yang dimanfaatkan nantinya oleh Network Address
Translator.
3. Broadcast
Alamat broadcast digunakan untuk mengirim /
menerima informasi yang harus diketahui oleh seluruh host yang ada pada
dalam sebuah jaringan. Setiap paket IP memiliki header alamat tujuan
berupa IP address dari host yang akan dituju oleh paket tersebut,
dengan adanya broadcast maka hanya host tujuan saja yang
memproses paket tersebut.
Sugeng, Winarno, Jaringan
Komputer dengan TCP/IP “Membahas Konsep dan Teknik Implementasi TCP/IP dalam
Jaringan Komputer”, Bandung: Penerbit Modula, 2010.
http://www.scribd.com/document_downloads/direct/99682454?extension=pdf&ft=1370057159<=1370060769&user_id=77146165&uahk=yyI1NhbnMfHBn8t+Ql/TohbaWNg
(diakses tanggal 01 Juni 2013 pukul 09:10 WIB)
http://web.itb.ac.id/irwan/data/creation_file/4-Introduction%20TCP%20-%20IP.doc
(diakses tanggal 01 Juni 2013 pukul 09:19 WIB)
http://repository.usu.ac.id/bitstream/123456789/1139/1/Internet.doc
(diakses tanggal 01 Juni 2013 pukul 09:30 WIB)
http://blog.uad.ac.id/hasni/files/2011/04/Makalah-IPaddress1.doc
(diakses tanggal 01 Juni 2013 pukul 10:15 WIB)
http://directory.umm.ac.id/Data%20Elmu/doc/IP_ADDRESS_Versi_4.doc
(diakses tanggal 01 Juni 2013 pukul 10:40 WIB)
http://www.unsri.ac.id/upload/arsip/BAB%20I1.doc (diakses
tanggal 01 Juni 2013 pukul 11:05 WIB)
http://ferdianrikudo.wordpress.com/2013/05/29/internet-protocol-ip-address/
(diakses tanggal 01 Juni 2013 pukul 13:17 WIB)
http://elearning.upnjatim.ac.id/courses/UKK1004/work/4aae864e4ff82Berbagi_ilmu_berbagi_informasi_nitip_supri.doc
(diakses tanggal 01 Juni 2013 pukul 13:25 WIB)
http://ivaasmaulhusna.files.wordpress.com/2010/02/ipv4-n-ipv6.pdf
(diakses tanggal 01 Juni 2013 pukul 14:12 WIB)
makasih gan infonya,akhirnya dapet informasi yg aku butuh,ditunggu next post nya.visit my site too
BalasHapusST3 Telkom
and follow my social media instagram please :
Jalin Atma