KEMBALI PADA TUGAS

Minggu, 02 Juni 2013

IP DAN IP ADDRESS




IP atau sering disebut juga dengan TCP/IP adalah sekelompok protokol yang bertugas untuk mengatur komunika data komputer di dalam dunia internet. Ribuan bahkan jutaan komputer yang terhubung ke internet dapat berkomunikasi satu dengan yang lainnya menggunkan protokol ini. Karena IP memiliki bahasa yang sama maka perbedaan jenis komputer atau software yang digunkan ini tidak aakan menjadi sebuah masalah dalam berkomunikasi dalam dunia internet.
IP (Internet Protocol) secara bahasa yang lebih di sederhanakan adalah sebuah kode pengenal dari sebuah komputer pada jaringan, IP merupakan komponen utama dan sangat vital dalam internet. Karena tanpa adanya IP ini seseorang tidak dapat terhubung ke internet, sebuah komputer yang terhubung ke internet setidaknya harus meiliki satu buah alamat IP dan alamt IP tersebut tidak boleh ada komputer/sever/perangkat jaringan lainnya yang meiliki alamat IP yang sama karena dapat berakibat tidak dapatnya user terkoneksi ke dalam internet.
Sebuah alamat IP terdiri atas sebuah angka biner 32-bit, yang menggambarkan lokasi jaringan hingga komputer dalam jaringan tersebut yang harus dicapai. Dari sanalah Router memilih jalur yang paling menguntungkan. Artinya, Internet menentukan sendiri jalan “melalui” banyak jaringan yang tergabung antara dua tempat, sehingga hampir tak mungkin merusak media komunikasi ini. Bila misalnya sebuah kabel penghubung rusak oleh pekerjaan galian tanah, INTERNET mengalihkan pengiriman paket ke jalur lain. Hal ini disebut Dynamic Rerouting.
Sejarah Perkembangan Internet Protokol
1969-1989
IMP  (Interface Message Processor) Adalah generasi pertama dari gateway yang saat ini dikenal sebagai router. Digunakan untuk interkoneksi peserta ke ARPANET (Advanced Research Project Agency Network) dari akhir 1960-an hingga 1989. Bisa dikatakan sebagai nenek moyang dari IP address, yang terdokumentasi dengan nama RFC  1 (request for command). Berkapasitas 5 Bit address. Ada sebuah varian dari IMP yang disebut TIP yang menghubungkan terminal dan bukan untuk jaringankcomputer. IMP digunakan di pusat ARPANET sampai akhirnya dihentikan 20 tahun kemudian tepatnya pada tahun 1989.
1977 – 1979
Dalam RFC 791 IP didefinisikan versi pertama yang digunakan sebagai Internet Protocol. RFC adalah sebuah memorandum yang diterbitkan oleh Internet Engineering Task Force (IETF) menjelaskan tentang metode, perilaku, penelitian, atau inovasi berlaku untuk kerja dari Internet dan system yang terhubung di Internet. Dan ternyata bukan versi 1 tapi versi 4!!, ini tentu saja mengartikan bahwa pada dasarnya protocol ini ada versi sebelumnya. Terlepas dari benar-benar ada atau tidaknya, IP dibuat saat fungsi-fungsinya terbagi dari TCP versi sebelumnya yang dikombinasikan antara fungsi TCP dan Fungsi IP. TCP berkembang melalui tiga versi sebelumnya dan terbagi dari TCP dan IP untuk versi keempat. Versi nomor 4 itu diaplikasikan untuk TCP maupun IP untuk konsistensinya. Meskipun dari namanya mengisyaratkan versi sebelumnya, namun IP versi 4 adalah yang pertama digunakan secara meluas pada TCP/IP yang modern.

1981 – sekarang
IPv4
Sebuah jenis pengalamatan jaringan yang digunakan dalam protocol jaringan TCP/IP untuk komunikasi antar node-nya, format alamat dalam Internet dinyatakan dalam nomor 32-bit (RFC1166) dan dibagi atas 4 kelompok dan setiap kelompoknya terdiri dari 8-bit atau octet, yang sekarang dinamakan Internet Protocol versi 4 yang masih digunakan sampai hari ini.
Pada IPv4 dapat dibagi menjadi tiga buah kelas yang tergantung dari besarnya bagian dari host.
1. Kelas A (bagian host sepanjang 24 bit, terdiri dari 16,7 juta host)
2. Kelas B (bagian host sepanjang 16 bit, terdiri dari 65534 host)
3. Kelas C (bagian host sepanjang 8 bit, terdiri dari 254 host)
Alasan pembagian kelas tersebut adalah untuk memudahkan sistem pengelolaan dan pengaturan alamat-alamat, memanfaatkan jumlah alamat yang ada secara optimum, memudahkan pengorganisasian jaringan di seluruh dunia dengan membedakan jaringan tersebut termasuk kategori besar, menengah atau kecil dan membedakan antara alamat untuk jaringan dan alamat untuk host / router.
Alamat Internet Protocol versi 4 atau IPv4 terbagi atas tiga buah jenis, yaitu sebagai berikut:
o  Unicast Address
Merupakan alamat IPv4 yang ditentukan untuk sebuah anatarmuka jaringan yang dihubungkan ke sebuah internetwork IP, alamat unicast digunakan dalam komunikasi point-to-point atau one-to-one.
o  Broadcast Address
Merupakan alamat IPv4 yang didesain agar diproses oleh setiap node IP dalam segmen jaringan yang sama. Alamat broadcast digunakan dalam komunikasi one-to-everyone.
o  Multicast Address
Merupakan alamat IPv4 yang didesain agar diproses oleh satu atau beberapa node dalam segmen jaringan yang sama atau berbeda. Alamat multicast digunakan dalam komunikasi one-to-many.

IPv5
Apa yang terjadi dengan IPv5? Jawabannya adalah tidak ada. sengaja dilewati untuk menghindari kebingungan. Masalah dengan versi 5 berhubungan dengan protokol TCP / IP eksperimental yang disebut Internet Protocol Streaming, yang awalnya didefinisikan dalam RFC 1190, Protokol ini bukanlah versi kelanjutan dari IPv4 melainkan dibuat sebagai pelengkap IP untuk membawa traffic percakapan suara dan konferensi dengan garansi delay dan bandwidth. Saya tidak mendapatkan informasi yang pasti untuk tahun awal dikembangkan, namun kalau mengacu dari RFC1190 itu adalah tahun 1990.
1995 –hingga saat ini
IPv6
Seiring dengan pertumbuhan Internet yang sangat pesat di seluruh dunia yang menyebabkan IPv4 dengan format 32-bit tidak bisa lagi menampung kebutuhan pengalamatan internet setelah jangka 20 tahun kedepan. Dari hasil riset  dan perhitungan pakar IETF menyebutkan dengan hanya 32-bit format address hanya bisa menampung kurang lebih 4 milliar host di dunia ini. Pada tahun 1992 IETF selaku komunitas terbuka Internet membuka diskusi untuk mengatasi masalah ini dengan mencari format IP generasi selanjutnya setelah IPv4, setelah  pembahasan yang panjang, baru pada tahun 1995 ditetapkan melalui RFC2460 IPv6 sebagai IP generasi berikutnya (Next generation yang biasa disebut IPng) yang dapat menampung sekitar 340 milliar trilliun bahkan lebih host address, bisa diibaratkan bila semua manusia di dunia ini membutuhkan IP maka IPv6 itu juga belum akan habis Pengembangan IPv6 ini sudah dilakukan banyak pihak diseluruh dunia seperti Internet Service Provider, Internet Exchange Point, militer, dan Universitas.
Di Indonesia sendiri sudah dialokasikan 17 prefix IPv6 untuk berbagai organisasi, mobile operator, IXP, dan ISP. Berdasarkan statistic dari badan pengembangan dan penyedia tunnel broker SixXS (www.sixxs.net) hingga saat ini yang aktif hanya 7 prefix dari 7 ISP (indo.net, Indosatnet serta CBN, pesatNET, dll).
Alamat IP atau IP Address pada awalnya adalah sederetan bilangan biner sebanyak 32 bit yang dipakai utnuk mengidentifikasikan host pada jaringan. Prinsip kerja yang dimiliki oleh IP Addressi ini adalah paket-paket yang membawa data dimuati oleh alamat IP dari komputer pengirim kepada alamat IP pada komputer yang akan dituju, kemudian data-data tersebut dikirim ke dalam jaringan. Paket ini kemudian dikirim dari router ke router dengan berpedoman pada alamat IP tersebut menuju komputer yang dituju.
IP address yang meiliki jumlah sekitar 4 milyar dibagi kedalam lima buah kelas IP yaitu kelas A, B, C, D dan E, masing-masing kelas tersebut miliki spesifikasi yang berbeda-beda seperti yang terlihat pada tabel berikut ini.
IPv6 memiliki berbagai keunggulan dibandingkan dengan IPv4, keunggulan-keunggulan tersebut adalah sebagai berikut:
1. Automation Setting
Pada IPv6 ini memliki aplikasi Automation Setting yang memiliki fungsi untuk mengatur secara otomatis diaman telah disediakan secara standar dan merupakan default-nya. Pada pengaturan otomatis ini mempunyai dua cara tergantung dari penggunaan address-nya. Yaitu setting otomatis stateless dan statefull.
2. Setting Otomatis Stateless
Cara ini tidak perlu menyediakan server untuk pengelolaan dan pembagian IP address, hanya men-setting router saja dimana host yang telah tersambung dijaringan dari router yang ada pad jaringan tersebut memperoleh prefix alamat dari jaringan tersebut. Kemudian host menambah pattern bit yang diperoleh dari informasi yang unik terhadap host, lalu membuat IP address sepanjang 128 bit dan menjadikannya sebagai alamat IP dari host tersebut.
3. Setting Otomatis Statefull
Merupakan keunggulan IPv6 yang memngelola secara ketat dalam hal range alamat IP yang diberikan pada host dengan menyediakan server untuk pengelolaan keadaan alamat IP, dimana cara ini hampir mirip dengan cara DHCP pada IPv4. Pada saat melakukan setting secara otomatis, informasi yang dibutuhkan antara router, server dan host adalah ICMP (Internet Control Message Protocol) yang telah diperluas. Pada ICMP dalam IPv6 ini, termasuk juga IGMP (Internet Group Management Protocol) yang dipakai pada multicast dalam IPv4.
IPv6 mendukung beberapa jenis format prefix, yakni sebagai berikut:
·       Alamat Unicast, yang menyediakan komunikasi secara point-to-point, secara langsung antara dua host dalam sebuah jaringan.
·       Alamat Multicast, yang menyediakan metode untuk mengirimkan sebuah paket data ke banyak host yang berada dalam group yang sama. Alamat ini digunakan dalam komunikasi one-to-many.
·       Alamat Anycast, yang menyediakan metode penyampaian paket data kepada anggota terdekat dari sebuah group. Alamat ini digunakan dalam komunikasi one-to-one-of-many. Alamat ini juga digunakan hanya sebagai alamat tujuan (destination address) dan diberikan hanya kepada router, bukan kepada host-host biasa.
Tabel 1. Pembagian Kelas IP Address
Kelas
Set Bit
Range kelas
Network ID
A
Bit pertama   :  0
0 – 127
8
B
2 bit pertama :  10
128 – 191
16
C
3 bit pertama :  110
192 – 223
24
D
4 bit pertama :  1110
224 – 247
28
·      Pengalokasian IP Address
IP Address terdiri atas dua bagian network ID dan host ID. Bagian netwrok ID adalah untuk menunjukkaan nomer dari jaringan dan seangkan bagian host ID untuk mengidentifikasikan host dalam satu jaringan. Alokasi IP address ini pada dasarnya adalah proses untuk memilih network ID dan host ID yang tepat untuk sebuah jaringan internet.
Terdapat beberapa peraturan dasar dalam menentukan netwrok ID dan host ID yang hendak digunakan, aturan tersebut adalah sebagai berikut.
·      Network ID tidak boleh sama dengan 127. Network ID 127 secara default digunakan sebagai alamat loopback yakni IP address yang digunakan oleh suatu komputer untuk menunjuk dirinya sendiri.
·      Network ID dan host ID tidak boleh sama dengan 255 . Network ID atau host ID 255 akan diartikan sebagai alamat broadcast. ID ini merupakan alamat yang mewakili seluruh jaringan.
·      Network ID dan host ID tidak boleh sama dengan 0. IP address dengan host ID 0 diartikan sebagai alamat network. Alamat network digunakan untuk menunjuk suatu jaringan bukan suatu host.
·      Host ID harus unik dalam suatu network. Dalam suatu network tidak boleh ada dua host yang memiliki host ID yang sama.

IP address secara default dapat dibagi menjadi tiga, yaitu sebagai berikut:
1.  Gateway / Router
Gateway adalah suatu perangkat komputer yang memiliki minimal dua buah antarmuka jaringan untuk menghubungkan dua buah jaringan atau lebih. Gateway / Router bertanggung jawab untuk mengatur lalu lintas paket data antar jaringan, maka di dalamnya dipasangi oleh sebuah mekanisme pembatasan atau pengamanan paket-paket data tersebut. Mekanisme tersebut dikenal dengan firewall.
Firewall adalah suatu program yang dijalankan dalam gateway / router yang bertugas untuk memeriksa setiap paket data yang lewat kemudian membandingkannya dengan aturan yang diterapkan dan akhirnya memutuskan apakah paket data tersebut akan diteruskan atau ditolak.
2. DIVERT (Mekanisme Diversi Paket Kernel)
Socket divert sebenarnya sama saja dengan socket IP biasa, kecuali bahwa socket divert bisa di bind ke port divert khusus lewat bind system call. IP address dalam bind tidak diperhatikan, hanya nomor port-nya yang diperhatikan. Sebuah socket divert yang dibind ke port divert akan menerima semua paket yang didiversikan pada port tersebut oleh mekanisme di kernel yang dijalankan oleh implementasi filtering. Mekanisme ini yang dimanfaatkan nantinya oleh Network Address Translator.
3. Broadcast
Alamat broadcast digunakan untuk mengirim / menerima informasi yang harus diketahui oleh seluruh host yang ada pada dalam sebuah jaringan. Setiap paket IP memiliki header alamat tujuan berupa IP address dari host yang akan dituju oleh paket tersebut, dengan adanya broadcast maka hanya host tujuan saja yang memproses paket tersebut.
Sugeng, Winarno, Jaringan Komputer dengan TCP/IP “Membahas Konsep dan Teknik Implementasi TCP/IP dalam Jaringan Komputer”, Bandung: Penerbit Modula, 2010.
http://repository.usu.ac.id/bitstream/123456789/1139/1/Internet.doc  (diakses tanggal 01 Juni 2013 pukul 09:30 WIB)
http://blog.uad.ac.id/hasni/files/2011/04/Makalah-IPaddress1.doc  (diakses tanggal 01 Juni 2013 pukul 10:15 WIB)
http://directory.umm.ac.id/Data%20Elmu/doc/IP_ADDRESS_Versi_4.doc (diakses tanggal 01 Juni 2013 pukul 10:40 WIB)
http://www.unsri.ac.id/upload/arsip/BAB%20I1.doc (diakses tanggal 01 Juni 2013 pukul 11:05 WIB)
http://ivaasmaulhusna.files.wordpress.com/2010/02/ipv4-n-ipv6.pdf (diakses tanggal 01 Juni 2013 pukul 14:12 WIB)


1 komentar:

  1. makasih gan infonya,akhirnya dapet informasi yg aku butuh,ditunggu next post nya.visit my site too
    ST3 Telkom
    and follow my social media instagram please :
    Jalin Atma

    BalasHapus